Telaga/Situ Patengan Ciwidey merupakan salah satu wisata terkenal yang ada di Bandung Selatan. Area wisata ini masih satu bagian dengan perkebunan teh Rancabali dan juga dekat dengan berbagai wisata lainnya seperti Kawah Putih Gunung Patuha, maupun pemandian air panas Walini.
Nama Situ Patengan sendiri diambil dari bahasa Sunda yaitu Pateangan-teangan, yang berarti saling mencari. Situ Patengan mempunyai sejarah yang cukup menarik yang berkaitan dengan kisah cinta Ki Santang.
Konon dahulu ada sepasang kekasih yang bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis. Sepasang kekasih tersebut terpisah dalam kurun waktu yang cukup lama dan akhirnya bertemu kembali di suatu tempat yang dinamakan Batu Cinta.
Dewi Rengganis meminta untuk dibuatkan sebuah danau sekaligus perahu. Danau tersebutlah yang kini menjadi Situ Patengan ini, sementara perahu tersebut kini menjadi sebuah pulau yang bentuknya seperti hati yang akhirnya dinamai Pulau Asmara dan terdapat di tengah-tengah danau.
Inilah gambar Batu Cinta yang terdapat pada kawasan wisata Telaga/Situ Patengan Ciwidey Bandung.
Situ Patengan memiliki luas mencapai 48 hektar dan berada pada ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut. Wisatawan yang berkunjung ke Situ Patengan dapat menyewa perahu dayung untuk mengelilingi danau yang di sekitarnya dikelilingi oleh kebun teh Rancabali ini.
Berwisata ke Situ Patenggang tergolong sebagai wisata yang hemat karena tiket masuk yang dibebankan hanya sebesar Rp 6.000, - per orang serta Rp 11.500,- jika datang per mobil.
Sementara itu, jika ingin menyewa perahu dayung untuk berkeliling Situ maka biaya yang biasa dipatok oleh penyewa yaitu sekitar Rp 130.000,- pp. namun harga tersebut masih dapat ditawar bahkan hingga separuh harga.
Nama Situ Patengan sendiri diambil dari bahasa Sunda yaitu Pateangan-teangan, yang berarti saling mencari. Situ Patengan mempunyai sejarah yang cukup menarik yang berkaitan dengan kisah cinta Ki Santang.
Konon dahulu ada sepasang kekasih yang bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis. Sepasang kekasih tersebut terpisah dalam kurun waktu yang cukup lama dan akhirnya bertemu kembali di suatu tempat yang dinamakan Batu Cinta.
Dewi Rengganis meminta untuk dibuatkan sebuah danau sekaligus perahu. Danau tersebutlah yang kini menjadi Situ Patengan ini, sementara perahu tersebut kini menjadi sebuah pulau yang bentuknya seperti hati yang akhirnya dinamai Pulau Asmara dan terdapat di tengah-tengah danau.
Inilah gambar Batu Cinta yang terdapat pada kawasan wisata Telaga/Situ Patengan Ciwidey Bandung.
Situ Patengan memiliki luas mencapai 48 hektar dan berada pada ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut. Wisatawan yang berkunjung ke Situ Patengan dapat menyewa perahu dayung untuk mengelilingi danau yang di sekitarnya dikelilingi oleh kebun teh Rancabali ini.
Berwisata ke Situ Patenggang tergolong sebagai wisata yang hemat karena tiket masuk yang dibebankan hanya sebesar Rp 6.000, - per orang serta Rp 11.500,- jika datang per mobil.
Sementara itu, jika ingin menyewa perahu dayung untuk berkeliling Situ maka biaya yang biasa dipatok oleh penyewa yaitu sekitar Rp 130.000,- pp. namun harga tersebut masih dapat ditawar bahkan hingga separuh harga.